Bahasa lain

Pertanyaan

Apakah peranab dan manfaat dengan adanya protokol kyoto ?

1 Jawaban

  • Kelas: XI
    Mata pelajaran: Fisika
    Materi: Pemanasan Global
    Kata kunci: Protokol Kyoto

     

    Jawaban pendek:

     

    Peranan adanya Protokol Kyoto adalah sebagai kesepakatan pertama antara negara-negara yang mengamanatkan pengurangan emisi gas rumah kaca.

     

    Manfaat dari Protokol Kyoto berhasil mengurangi laju peningkatan gas rumah kaca, karena berkurangnya emisi di negara-negara Eropa, namun gagal mengurangi secara keseluruhan kadar gas rumah kaca ini di atmosfer.

     

    Jawaban panjang:

     

    Protokol Kyoto adalah sebuah perjanjian internasional yang mengikat para anggotanya dengan menetapkan target pengurangan emisi gas rumah kaca. Protokol Kyoto adalah kesepakatan pertama antara negara-negara yang mengamanatkan pengurangan emisi gas rumah kaca, yang merupakan penyebab fenomena pemanasan global.

     

    Protokol Kyoto berawal dari Konvensi Kerangka Kerja PBB untuk Perubahan Iklim (UNFCCC), yang ditandatangani oleh hampir semua negara pada pertemuan pada tahun 1992 yang dikenal sebagai “Earth Summit”. Perjanjian Protokol Kyoto sendiri ditandatangani di Kyoto, Jepang, pada tahun 1997, setelah bertahun-tahun perundingan, dan mulai berlaku pada tahun 2005.

     

    Kerangka Protokol Kyoto ini mewajibkan untuk mengurangi kadar gas rumah kaca "pada tingkat yang akan mencegah gangguan antropogenik yang berbahaya terhadap sistem iklim". Untuk memperkuat kewajibat ini, dalam Protokol Kyoto dicantumkan target yang mengikat untuk pengurangan gas rumah kaca.

     

    Hampir semua negara sekarang telah meratifikasi perjanjian Protokol Kyoto tersebut, dengan pengecualian Amerika Serikat. Negara-negara berkembang, termasuk China dan India, tidak diberi mandat untuk mengurangi emisi, mengingat bahwa mereka saat Protokol Kyoto dibuat hanya menyumbang sebagian kecil dari peningkatan CO2.

     

    Dalam Protokol Kyoto, negara-negara industri berjanji untuk mengurangi emisi karbon tahunan mereka, yang terdiri dari enam gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oxide (N2O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC), dan sulfur heksafluorida (SF6).

     

    Target penurunan gas rumah kaca bervariasi, dengan rata-rata sebesar 5,2%, di atmosfer pada tahun 2012, dibandingkan dengan kadar gas rumah kaca di atmosfer pada tahun 1990.

     

    Beberapa negara dan wilayah, termasuk Uni Eropa, berhasil pada tahun 2011 untuk memenuhi atau melampaui target Protokol Kyoto mereka, namun negara-negara besar lainnya sangat jauh dari target yang dicanangkan ini.

     

    Sayangnya, dua negara penghasil gas rumah kaca terbesar - Amerika Serikat dan China - menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca ekstra dan membuat sia-sia pengurangan yang dilakukan oleh negara lain selama masa Kyoto. Di seluruh dunia, emisi melonjak hampir 40% dari tahun 1990 sampai 2009.

     

    Bisa disimpulkan bahwa Protokol Kyoto meski bertujuan mulia mengatasi emisi gas rumah kaca, gagal karena peningkatan emisi dari Amerika Serikat dan China. Protokol Kyoto ini hanya berhasil mengurangi laju peningkatan gas rumah kaca, karena berkurangnya emisi di negara-negara Eropa.

Pertanyaan Lainnya