IPS

Pertanyaan

Tanah wilayah perbukitan dan pergunungan dapat diawetkan dengan

1 Jawaban



  • PROGRAM STUDI MAGISTER (S2)PENDIDIKAN GEOGRAFIPPs FIS UNIVERSITAS NEGERI PADANGPADANG2013Identifikasi Jenis Bentuklahan (Landform)  Dalam geomorfologi dikenal istilah bentuklahan (landform) dan bentanglahan (landscape).Keduanya memang mirip dan memiliki keterkaitan tapi memiliki arti yang berbedaBentuk lahan merupakan suatu kenampakan medan/fisik yang terbentuk oleh proses alami, memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan visual yang unik dan berbeda satu sama lain. Verstappen (1983) mengklasifikasikan bentuklahan berdasarkan genesisnya (proses terjadinya) menjadi 10 (sepuluh) macam bentuklahan, yaitu:1.      Bentuklahan asal proses volkanik (V):bentuk lahan yang berasal dari aktivitas vulkanisme atau merupakan kelompok besar satuan bentuklahan yang terjadi akibat aktivitas gunung api. contoh: kaldera, kawah, laccolith, kerucut gunungapi, dan madan lava.Bentukan vulkanik2. Bentuklahan asal proses struktural (S): bentuk lahan yang berasal dari proses geologi. contoh: pegunungan patahan, bukit, patahan, kubah, lipatan sinklin dan antiklin.Bentuk lahan struktural terjadi oleh karena adanya pro­ses endogen yang disebut tektonisme atau diastrofisme. Pro­ses ini meliputi pengangkatan, penurunan, dan pelipatan kerak bumi sehingga terbentuk struktur geologi: lipatan dan patahan. Selain itu terdapat pula struktur horizontal yang merupakan struktur asli sebelum mengalami perubahan. Dari struktur pokok tersebut, selanjutnya dapat di rinci menjadi berbagai bentuk berdasarkan sikap lapisan batuan dan kemiringannya. Bentuk lahan structural di cirikan oleh adanya pola aliran Trellis yang tersusun dari sungai-sungai kon­sekuen, subsekuen, resekuen, dan obsekuen.   Bentuk lahan ini di tentukan oleh tenaga endogen yang menyebabkan terjadinya deformasi perlapisan batuan dengan menghasilkan struktur lipatan, dan patahan, serta perkembangannya. Bentuk lahan di cirikan oleh adanya perlapisan batuan yang mempunyai perbedaan ketahanan terhadap erosi. Akibat adanya tenaga endogen tersebut terjadi deformasi sikap (attitude) perlapisan batuan yang semula horizontal menjadi miring atau bahkan tegak dan membentuk lipatan. Penentuan nama suatu bentuk lahan structural pada dasarnya di dasarkan pada sikap perlapisan batuan (dip dan strike).                Dalam berbagai hal, bentuk lahan struktural berhubungan dengan perlapisan batuan sedimen yang berbeda ketahanannya terhadap erosi. Bentuklahan lahan struktural pada dasarnya dibedakan menjadi 2 kelompok besar, yaitu struktur patahan dan lipatan. Kadang-kadang pola aliran mempunyai nilai untuk struktur geologis yang dapat dilihat dari citra. Plateau struktural terbentuk pada suatu daerah yang berbatuan berlapis horisontal, sedang cuesta dan pegunungan monoklinal terdapat dip geologis yang nyata. Batuan berlapis yang terlipat selalu tercermin secara baik pada bentuklahannya. Skistositas akan berpengaruh pada bentuklahan pada daerah dengan batuan metamorfik, lebih lanjut patahan dan retakan mempunyai pengaruh juga pada perkembangan landform.                Dalam beberapa kasus, bentuk-bentuk struktural dipengaruhi oleh proses-proses eksogenitas dari berbagai tipe, sehingga terbentuklah satuan struktural-denudasional. Struktur-struktur geologi seperti lipatan, patahan, perlapisan, kekar maupun lineaman (kelurusan) yang dapat diinterpretasi dari foto udara dan peta geologi merupakan bukti kunci satuan struktural. Pola aliran sungai yang ada akan mengikuti pola struktur utama, dengan anak-anak sungai akan relatif sejajar dan tegak lurus dengan sungai induk.                Beberapa fenomena bentukan struktural antara lain : flatiron, hogbacks, cuesta, pegunungan lipatan, dome/kubah, pegunungan patahan dan pegunungan kompleks. Flatiron (Sfi) merupakan morfologi pegunungan / perbukitan dan dibentuk oleh lapisan dengan kemiringan relatif tegak, ujung atasnya meruncing dan bentuk seperti seterika. Hogbacks (Shb) berbentuk punggungan lebar yang miring ke arah lapisan dan gawir yang terjal miring ke arah berlawanan dengan arah kemiringan lapisan, besar sudut > 30° (dip). Jika kemiringan punggungan melandai sesuai dengan dip lapisan sebesar ± 15° disebut cuesta (Scu). Dome atau pegunungan kubah (Spk) merupakan struktur lipatan pendek regional, dengan sudut kemiringan kecil melingkar ke segala arah (radier) membentuk bulat atau oval. Antiklinal pendek yang menunjam ke kiri-kanannya cenderung membentuk kubah dengan ukuran bervariasi. Pola aliran umumnya melingkar (annular). Pegunungan lipatan (Spl) mempunyai morfologi yang spesifik dengan adanya punggungan antiklinal memanjang dan lembah sinklinal yang harmonis, dimana topografinya mengikuti lengkungan lipatan. Pola aliran sungai akan mengikuti struktur utama (konsekwen longitudinal), kemudian disusul anak-anak sungai yang menuruni lereng punggungan tegak lurus sungai utama yang disebut subsekwen, yang akhirnya membentuk pola trellis.

Pertanyaan Lainnya