apa bedanya mp3 dengan M4A

Perbedaan antara MP3 dan MP4/M4A sendiri terletak pada fungsinya. MP3 digunakan untuk menyimpan kode dari file audio itu sendiri sementara MP4/M4A berfungsi sebagai kontainer yang menyimpan data dari file audio atau video. Selain itu, seperti yang dijelaskan di atas, MP4/M4A memiliki kelebihan tersendiri dalam hal menyimpan video dan bahkan gambar dan tentunya kualitas audio dari MP4/M4A itu sendiri jauh lebih bagus dari MP3.

MP3

MP3 itu singkatan dari MPEG-1 Audio Layer 3. Dikembangan sama Moving Picture Experts Group (MPEG) yang adalah sekelompok tim ilmuwan dari Institut Fraunhofer, Universitas Hannover, AT&T Labs, dll (Jerman emang ampun deh kalo soal audio).

Dulu, jaman VCD masih jadi media paling utama buat nyimpen file film, kalo lo buka isinya di komputer lo bakal nemuin filmnya berformat MPEG. Gw berasumsi itu MPEG Layer 1, dan waktu utak atik file converter, gw sempet nemu ada MPEG-2 / MP2. Gw ga paham kenapa sampe hari ini ga kedengeran sepak terjangnya si MP2 itu.

MP3 pake teknik kompresi ‘lossy’, asal katanya itu dari Boso Enggris ‘loss’ yang artinya ‘hilang’. Kenapa hilang? Karena sewaktu file audio diubah dari rekaman aslinya ke bentuk MP3, berarti audio tersebut udah ngelaluin tahapan yang disebut ‘perceptual coding‘. Teknik ini mengeliminasi suara-suara yang nggak akan bisa ditangkap indera pendengaran manusia, entah karena frekuensinya terlalu rendah atau terlalu tinggi. Output yang dihasilkan adalah file audio yang berukuran relatif kecil dengan kualitas yang masih bisa terjaga. Asalkan rasio bitrate yang masih ada di file itu berkisar 128-256 (minimum acceptable bitrate ada di 96 kbps, maksimum 320 kbps). Berhubung di masa sejak terbitnya file MP3 pertama sampai revolusi musik digital (kurang lebih taun 1992-2005) media penyimpanan ukurannya masih terbatas, file berformat MP3 jadi primadona. Apalagi waktu jaman Ultra MP3 lagi kece-kecenya di ponsel Symbian Nokia, semua berlomba adu banyak koleksi MP3 tanpa peduli kualitas bitratenya berapa. Setelah baru baru ini gw cek pake aplikasi dBpoweramp ternyata bitratenya CUMA 40 kbps! Yah biarlah toh waktu itu kapasitas memory card rata rata cuma 128-256 MB. Dengerinnya juga via loudspeaker. Expect nothing, bruh.
MP3 terhitung salah satu format file paling tua yang masih eksis, dan kayanya ngga akan segera musnah kaya sodaranya si 3GP (hehe) biarpun udah ada perusahaan di Cupertino sana yang sukses merevolusi musik digital dengan iPod dan iTunes Store-nya..

M4A

M4A kependekan dari MPEG 4 Audio. Gw males browsing lebih lanjut tapi gw asumsikan ini file MPEG dengan 4 lapis (Layer) yang berisi Audio. Karena kalo isinya audio dan video, itu ditulisnya ‘MP4′, which is pewaris tahta Flash Video (.’flv’) di website, dan .3gp di ponsel (hehehe). M4A ini dipopulerin sama Apple karena setiap file audio yang didownload dari iTunes Store pasti pake format ini.

Udah apal lah ya gaya Apple, apa aja serba pengen beda sendiri.

M4A ini bakal jadi format dari semua audio yang diconvert dari masternya pake Lossy Advanced Audio Coding (alias .AAC, audio file film MP4 yang lu semua download pasti audionya AAC ini, cek deh propertiesnya) maupun yang diconvert pake Apple Lossless encoder. Dua-duanya sama formatnya .m4a. Nyarunya ngeselin.

Asal muasalnya M4A ini didesain buat menggantikan MP3 karena punya size yang lebih kecil kalo head-to-head di bitrate yang sama. Dan M4A ini juga membawa jauh lebih banyak sinyal asli audionya bahkan nyaris lossless, and it leads to an even more detailed sounding audio. Biarpun gw masi belom sempet cari tau kenapa bitrate file yang gw dapet dari iTunes Store cuma mentok di 256 kbps dan selalu Variable Bitrate (naik turun), kalah sama MP3 yang nyentuh 320 kbps di maksimalnya dan itu Constant Bitrate yang artinya ga bakalan ada penurunan rasio audio sepanjang file dari awal sampe akhir.