Sejarah

Pertanyaan

sistem ekonomi, kemasyarakatan, serta budaya dan hasil peninggalan kerajaan majapahit

1 Jawaban

  • kemasyarakatan:
    Kerajaan Majapahit mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk. Wilayah kekuasaan Majapahit meliputi seluruh Nusantara. Pada saat itulah cita-cita Gajah Mada dengan Sumpah Palapa berhasil diwujudkan. Usaha Gajah Mada dalam melaksanakan politiknya, berakhir pada tahun 1357 dengan terjadinya peristiwa di Bubat, yaitu perang antara Pajajaran dengan Majapahit. Pada waktu itu, Hayam Wuruk bermaksud untuk menikahi putri Dyah Pitaloka. Sebelum putri Dyah Pitaloka dan ayahnya beserta para pembesar Kerajaan Pajajaran sampai di Majapahit, mereka beristirahat di lapangan Bubat. Di sana terjadi perselisihan antara Gajah Mada yang menghendaki agar putri itu dipersembahkan oleh raja Pajajaran kepada raja Majapahit.

    kehidupan ekonomi

    Di bidang ekonomi, Hayam Wuruk menaruh perhatian pada pertanian dan perdagangan dengan menjadikan Tuban sebagai salah satu pusat perdagangan Majapahit. Berdasarkan berita Cina bernama Wng Ta-Yuan yang menggambarkan pulau Jawa yang padat penduduknya, tanahnya subur dan banyak menghasilkan padi, lada, garam, kain, dan burung kakatua yang semuanya merupakan barang ekspor. Hayam Wuruk berusaha untuk menyejahterakan rakyatnya dengan membuat saluran pengairan, pembuatan bendungan, dan pembukaan tanah baru untuk perladangan.

    Kehidupan sosial budaya dan peninggalan masa Majapahit
     aman, damai, dan tenteram. Dalam kitab Negarakrtagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-daerah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat; siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang bulu.

    Dalam kondisi kehidupan yang aman dan teratur maka suatu masyarakat akan mampu menghasilkan karya-karya budaya yang bermutu tinggi. Hasil budaya Majapahit dapat dibedakan sebagai berikut.

    1) Candi
    Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi Penataran (di Blitar), Candi Brahu, Candi Bentar (Waringin Lawang), Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan bangunan-bangunan kuno lainnya, seperti Segaran dan Makam Troloyo (di Trowulan).

    2) Kesusanteran
    Zaman Majapahit bidang sastra sangat berkembang. Hasil sastranya dapat dibagi menjadi zaman Majapahit Awal dan Majapahit Akhir.

    a) Sastra Zaman Majapahit Awal

    (1) Kitab Negarakrtagama, karangan Empu Prapanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit, daerah-daearah jajahan, dan perjalananan Hayam Wuruk keliling ke daerah-daerah.
    (2) Kitab Sotasoma, karangan Empu Tantular. Di dalam kitab ini terdapat ungkapan yang berbuny "Bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrawa" yang kemudian dipakai sebagai motto negara kita.
    (3) Kitab Arjunawijaya karangan EmpuTantular. Isinya tentang raksasa yang dikalahkan oleh Arjuna Sasrabahu.

    (4) Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya.

    b) Sastra Zaman Akhir Majapahit

    (1) Kitab Pararaton, isinya menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit.
    (2) Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat.
    (3) Kitab Sorandakan, isinya tentang pemberontakan Sora.
    (4) Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe.
    (5) Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.Wijaya sampai dengan menjadi Raja Majapahit.
    (6) Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar.
    (7) Kitab Tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa.


Pertanyaan Lainnya